Bagi konsultan pendidikan Colleen Moulding, sangat penting bagi orang tua untuk memproteksi anak-anak mereka dari pengaruh buruk internet. “Tapi juga bukan berarti mereka dilarang sama sekali untuk mengetahui dan menggunakannya. Yang paling penting bagi orang tua adalah mengetahui bagaimana memproteksi anak-anak mereka dari situs-situs yang belum pantas mereka konsumsi,” terangnya. Berikut ini sepuluh tips dari Moulding bagi Anda. Hal paling utama yang dapat Anda lakukan adalah dengan memastikan “keamanan” si kecil dari situs-situs tertentu. Tetaplah waspada saat mereka menggunakan teknologi ini. “Jangan biarkan si kecil menggunakan internet di dalam kamar mereka atau di ruangan terpisah dari keluarga,” saran Moulding. Apabila memang tidak dapat dihindari, pastikan Anda terus mengawasi dan mengamati apa yang tengah mereka lakukan.
Terapkan peraturan yang tegas dan konsisten tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan si kecil. Tetapkan tak ada fasilitas e-mail, “chat room”, atau berikan “chat room” tertentu yang Anda pilihkan untuknya. Lakukan kesepakatan dengan anak-anak tentang situs apa saja yang boleh dan yang tidak boleh dibuka. Bila perlu, lakukan proteksi agar mereka hanya bisa membuka situs-situs tertentu saja.
Berpartisipasilah saat ia tengah menelusuri internet. Biarkan mereka memerlihatkan situs-situs kegemaran mereka, atau membacakan e-mail dari teman-temannya dan menjelaskan apa yang tengah mereka lakukan. Ini bukan saja membuat si kecil merasa diperhatikan, tetapi Anda pun tahu apa yang digemari si kecil saat bermain internet.
Unduhlah beberapa program penyaringan (filtering) yang mampu memblokir kemungkinan penyadapan identitas si kecil oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Tekankan pada mereka tentang pentingnya menjaga kerahasiaan identitas mereka.
Untuk balita, Anda bisa memberikan situs khusus anak-anak bagi mereka, misalnya di www.surfmonkey.com yang memungkinkan Anda mengunduh gratis beberapa program yang aman baginya. Pastikan situs pilihan Anda itu memunyai gambar dan permainan edukatif yang disukai anak-anak.
Anak-anak usia sekolah umumnya lebih kritis dan rentan dibanding anak balita. Misalnya, tanpa sepengetahuan kita, putri kita bertemu dengan orang yang hanya ia kenal melalui “chat room” yang belum tentu berniat baik. Jadi, tekankan pada mereka untuk tidak bertemu dengan siapa pun yang ia kenal melalui internet, kecuali bila didampingi orang tua.
Berilah pengertian padanya bahwa apa yang ada di dunia maya itu tidak seratus persen nyata. Mungkin hal ini tidak sulit mereka terima pada awalnya. Tetapi bagaimanapun, si kecil harus mulai belajar menghadapi kenyataan. Tanyakan dan diskusikan pengetahuan baru yang ia dapatkan, berikan penjelasan tentang apa yang nyata dengan apa yang hanya sekadar opini.
Ajarkan mereka untuk tidak “bermain api” dengan mengirimkan hal-hal yang tidak baik bagi orang lain, betapa pun marahnya ia kepada orang yang ingin ia kirimi itu. Karena informasi yang disebarkan melalui internet, semua orang bisa membacanya dan tidak dapat ditarik kembali.
Mereka juga harus tahu bahwa mengambil gambar, tulisan, atau pun musik dari situs tertentu tanpa izin akan membuat kesulitan bagi dirinya kelak. Hal ini sama saja dengan mencuri hasil kerja seseorang.